Saturday 21 March 2020

Sebuah Pencarian, Pembuktian, Asumsi dan Opini


AS-Cina Corona Virus Disease-19

Peta Jalur Sutra Cina. Sumber: google.com
Baru-baru ini saya mendapatkan pesan siaran dari aplikasi pesan dan panggilan yang berisikan mengenai asal muasal COVID-19 dan asal muasal virus pandemi tersebut jatuh pada Amerika Serikat. Saya akan memulai opini atau asumsi saya dari sini: COVID-19 memang dari awal janggal dari segi asal muasal. Kalo memang itu berasal dari hewan kelelawar, seharusnya masyarakat Tomohon lebih awal kena dan terjangkit. Karena tradisi menyantap hewan liar (kelelawar) masyarakat Tomohon tidak lepas dari sejarah, tradisi menyantap dan memperdagangkan hewan liar (bushmeat) sama tua usianya dengan asal-usul manusia modern yang diyakini paleontropolog. Pada 50.000-70.000 tahun sebelum masehi manusia modern tersebut menyebar ke berbagai penjuru dunia dan benua, Asia, Australia, Afrika, dan sebagian tradisi memakan hewan liar tersebut masih dipelihara dan bertahan hingga sekarang. Seperti apa yang dilakukan beberapa suku di Afrika.[i] Dengan hal ini secara logika masyarakat Tomohon dan beberapa suku di Afrika seharusnya berpotensi pertama yang menularkan virus Corona. Namun demikian, menurut artikel scientist magazine[ii], salah satu ahli dari Universitas Georgetown, Daniel Lucey menanggapi informasi terkait sumber awal virus tersebut yang berasal dari pasar tradisional di Wuhan, menurutnya virus Corona datang dan masuk ke pasar tradisional namun sebelumnya datang jauh dari pasar tradisional, dan menurut Wuhan Municipal Health Commission (Komisi Kesehatan Kota Wuhan) tidak ada bukti bahwa virus tersebut penularannya dari manusia ke manusia yang berkaitan dengan pasar tradisional. Oleh karenanya muncul tuduhan bahwa virus Corona berasal dari tentara Amerika Serikat yang mengikuti acara World Military Game di Wuhan pada akhir 2019, hal ini tertuang di dalam artikel global research.ca[iii]
Saya berasumsi dan beropini jika memang virus Corona dibuat oleh Amerika Serikat di laboratorium yang berlokasikan di Maryland, tujuannya adalah barangkali untuk melemahkan pengaruh Cina di berbagai kawasan khususnya kawasan yang dilalui jalur sutra baru Cina. Salah satu kawasan itu ialah Eropa. Untuk gambar petanya bisa dilihat di atas. Kalo dilihat dari data world meter terkait Corona, Eropa memang kawasan yang lumayan tinggi kasus infeksinya terutama Italia dan Jerman dan kebetulan sekali Italia adalah salah satu negara atau pintu Eropa sekaligus pintu jalur sutra dari benua biru ke Afrika. Karena adanya virus ini paling tidak negara yang terdampak virus akan menuntut Cina dan mulai digoyang kerjasama jalur sutranya. Selain memperlemah Cina, barangkali adanya virus ini membuat perekonomian dunia perlahan melemah, karena Cina muncul sebagai negara dengan nilai perdagangan yang cukup tinggi di dunia terlebih dengan adanya virus ini, akan memaksa negara-negara di dunia me­-lockdown atau menutup akses dari dalam dan ke luar negeri terutama akses untuk para turis yang mana Cina di sini sebagai negara penyumbang turis terbesar di dunia[iv], dan apabila ada negara-negara yang krisis perekonomiannya, pastinya terpaksa harus meminjam dana. IMF akan muncul sebagai lembaga pinjaman moneter yang akan menawarkan obat atau resep untuk negara yang berupaya memulihkan perekonomiannya, dengan kata lain AS berupaya menghidupkan kembali IMF plus ideologi kapitalis liberal berdasarkan Washington Consensus. Tapi sayangnya kalo memang bener nih ini buatan AS, Cina justru bisa membalikkan keadaan. Di Eropa dia disambut baik terkait bantuan tenaga medis untuk bersama ngatasin Corona[v]. Bahkan presiden Serbia menyanjung Cina dan bilang "solidaritas Uni Eropa hanya dongeng belaka"[vi]. Di sinilah Cina berhasil memperkuat citranya.

Tapi kalo Cina yang buat, barangkali Cina memang ingin atau sengaja membuat konflik atau virus dan menemukan vaksinnya lalu dipatenkan dan diproduksi massal lalu dijual, ujungnya kebergantungan atau interdependensi terhadap Cina makin meningkat. Hal ini dikarenakan Cina berhasil memukul mundur virus Corona dan berhasil menciptakan vaksinnya dan berencana memproduksi secara massal[vii]. Meskipun masih ada AS, Jerman (terkonfirmasi) yang sudah membuat vaksin tersebut[viii], ilmuwan Israel mengklaim akan memiliki vaksin untuk virus Corona[ix] yang jelas cost/biayanya pasti oleh Cina akan diperhitungkan dan diminimalisir seminimal mungkin. Bahkan bisa saja vaksin virus Corona ini tidak dihargai dan justru sebagai alat diplomasi, dengan kata lain vaksin ini bisa saja menjadi alat barter Cina dengan negara lain. Lalu, ketika imbasnya menyerang ke perekonomian dunia, termasuk Cina, Cina sendiri sudah siap dengan AIIB (Asian Infrastructure and Investment Bank) tandingan IMF yang pinjaman dana bunganya lebih murah.

Tapi kemungkinan lain dan yang terakhir, virus ini sengaja dibuat oleh negara negara maju "AS, Cina, Eropa" mereka bekerjasama untuk meraup untung bersama dari negara negara terdampak khususnya negara berkembang atau negara dunia ketiga. Untungnya itu bisa berupa vaksin dan bantuan yang sifatnya mengikat dan harus kayak barter gitu, gue punya ini, lu punya apa.
Ya kurang lebih begitulah asumsi dan opini saya. Intinya Indonesia dan negara lain berada di bawah atau di tengah dua negara besar yang saat ini sedang saling menyalahkan satu sama lain. Semoga virus ini cepet berlalu. Jaga kesehatan semua. Semoga pemerintah kita bisa ngatasinnya. Jangan bergantung sama mereka juga, perkuat daya tahan tubuh. Soal pemerintah belum mau lockdown seluruhnya, pertimbangannya banyak banget, lockdown juga menuntut pemerintah buat menyiapkan kebutuhan warganya terutama logistik. Salah salah kalau tidak ada yang merata, bisa pecah, terus ya kudu dikontrol juga nih yang punya doku lebih supaya jangan borong kabeh. Apa yang dilakukan oleh pemerintah kita sudah baik, dengan menerapkan social distancing (jaga jarak), work from home, school from home. Tinggal kitanya mau mematuhi atau tidak mematuhi karena berdiam diri atau mengisolasikan diri di dalam rumah selama dua minggu saja dapat memutus rantai penularan virus Corona ini. Sekian.




No comments:

Post a Comment

Trip ke Pulau Kunti, Ciletuh Sukabumi

 "Wohooo" Begitulah reaksi kami ketika menumpangi kapal nelayan milik mas Bewok menyusuri keindahan laut teluk Ciletuh menuju Pula...